Review Permainan Kinect dan Permainan Perkusi Soundrenaline 2016

Minggu kemaren ke Bali untuk mengawasi dua permainan yang saya bantu buat, Permainan Kinect dan Permainan Perkusi. Terima kasih untuk Wahana Abox yang sudah memberi saya kesempatan dan sekaligus mengakomodasi ke Bali.
Hal yang pasti saya alami di lapangan adalah akan selalu terjadi perubahan, baik karena kemauan klien atau hal hal yang diluar perkiraan. Sehingga saya mesti selalu siap mental untuk melakukan beberapa update sejauh itu bisa dilakukan dengan waktu yang sempit.
Ini video permainan Kinect:




Permainan ini lumayan diminati ternyata. Mungkin dianggap unik atau lucu kali ya? Antrian main sekitar 5-7 orang, walau banyak juga yang hanya sekedar nonton. Pas datang ke persiapan, saya sudah diminta untuk membuat update agar permainan Kinect ini bisa dirubah level 'juara' nya, katanya kalau ternyata pemain cukup banyak, atau mainnya terlalu mudah, panitia bisa merubah level juara semakin sulit. Ya sudah saya buatkan di Jakarta lebih dulu, lalu setiba di lokasi, saya update filenya di Unity. Lumayan lama perubahannya karena saya melakukan kesalahan yang sangat sepele..amat sangat sepele...saya membuat variabel untuk PlayerPrefs tidak konsisten! Saya membuat variabel "thUI" dan saya panggil dengan "tHUI"....Saya kebingungan kenapa variabel selalu 0 walau sudah saya update...saya triple atau quadruple cek semua function yang saya bikin barulah menemukan kesalahan sepele tersebut.
Mungkin karena harus melakukan update dengan monitor TV 65 inch dan harus dibaca dengan jarak dekat #ngeles
Kinect di set untuk maksimal membaca pemain sejauh 1.5 m agar tidak terganggu dengan penonton yang berjubel, walau bisa mengisolir, tetapi masalahnya adalah saat pergantian pemain seringkali pemain baru langsung masuk saat pemain lama keluar area. Akibatnya Kinect kebingungan dan ga mau scan pemain baru.Cara paling gampang adalah tutup kamera Kinect aja..rebes! :D Tapi akhirnya setelah diberi tahu bahwa area permainan harus clear dulu beberapa saat sampai Kinect clear list pemain, barulah permainan lebih lancar tanpa harus nutupin kamera Kinect...masih sih beberapa kali karena pemain susah diatur :D

Video permainan Perkusi:




Untuk permainan perkusi, yang bermain tidak sebanyak pemain Kinect, sering kali permainan idle cukup lama sebelum ada lagi yang bermain. Tapi ini justru permainan yang saya kutak katik lebih lama. Awalnya adalah lagu yang terpotong di akhir permainan. Kesalahan saya memang, karena saya tidak memperkirakan saat tes bagaimana jika pemain menang di saat akhir. Saat testing, saya lupa mengetes kondisi tersebut. Akhirnya saat persiapan hari jumat malam, saya melakukan modifikasi kode, jam 11 malam on the spot dengan monitor 12".....iya 12"...maklum saya biasa kerja dengan 3x21" :P Saat di tes, semua berjalan lancar...hore...
Besoknya saat cek lapangan, barulah terlihat kesalahan lumayan fatal, hasil modikasi kemaren ternyata membuat hal yang tadinya berjalan lancar menjadi mandeg, yaitu jika pemain gagal mencapai level terendah sekalipun...sebelumnya jika terjadi kondisi ini, maka permainan bisa mengulang dengan mudah, tapi setelah saya modifikasi malah kondisi ini menjadi ga bisa dicapai dan mungkin terjadi loop sehingga permainan harus exit dan load ulang..
Walah...
Tapi saya ga bisa kutak katik kode karena 1. Saya ga bawa laptop karena yang dibawa adalah PC tanpa monitor ( sebenarnya buat kompi cadangan ), 2. Saya ga bawa installer Unity buat dikerjakan di laptop lain...
Akhirnya ya sudah pasrah menunggu sampai acara Soundrenaline kelar barulah bisa kutak katik kode..itu jam 1 pagi sodara sodara...sudah capek nunggu, belum makan malam pula..Sambil menunggu itu pula beberapa kali permainan di exit dan load ulang karena beberapa pemain gagal mencapai level terendah yang mengakibatkan Unity hang, maupun panitia meminta perubahan level permainan....
Akhirnya mencoba modifikasi kode dengan kondisi super capek, lapar, dan tensi...walhasil gagal...hiks...itu jam 3 pagi dan akhirnya listrik dimatikan..
Akhirnya disepakati saja bahwa saya akan modifikasi di Jakarta, karena dua jam kemudian saya mesti kejar pesawat ke Jakarta. Akhirnya beberes, saya copy dua file coding dan saya bawa ke Jakarta. Sampai di Jakarta, walau ngantuk tetap saya paksakan kerja mengejar sebelum waktu jam 2 Jakarta atau jam 3 Bali.
Barulah akhirnya saya bisa menyelesaikan semua masalah dengan baik dan tepat waktu...memang suasana itu menentukan yah #Alasan

Thanks to Wahana Abox dan semua crew Abox yang sudah sangat membantu, mas Boy, mas Eman, Adul, Ari, pak Prapat






Comments